8 Lagu Taylor Swift Dalam Album “Folklore” dan Cerita Dibaliknya

instagram.com/taylorswift13        

Taylor Swift merilis album "Folklore" pada 24 Juli lalu. Lagu-lagu di album ke-8 tersebut dengan cepat merajai chart musik di seluruh dunia. Misalnya saja Cardigan, yang menduduki posisi pertama di Billboard 100 chart pada minggu pertama Agustus. Album "dadakan" ini memang membuat fans dan para penggemar musik kagum dan bertanya-tanya. Bagaimana bisa Taylor memproduksi album yang luar biasa selama pandemi.

Salah satu musisi sekaligus produser yang terlibat di album ini, Aaron Dessner, membagikan ceritanya terkait proses pembuatan lagu di album "Folklore". Dalam wawancaranya dengan Vulture, pelopor band The National ini bercerita juga tentang kesan dan  tanggapannya soal lagu di album ke-8 Taylor. Mari kita simak ceritanya!

1. Cardigan 

Lagu ini pertama ditulis oleh Aaron dan Taylor di awal Mei.  Taylor mengajak Aaron berkolaborasi dalam pembuatan albumnya dan ia memintanya untuk mengirim folder musik apapun yang sedang Aaron buat. Salah satu folder itu adalah « Cardigan » yang sebenarnya punya judul asli « Maple”. Setelah 5 jam menerima folder musik itu, Taylor mengirim lirik lengkap  “Cardigan”. Aaron sangat terkesan dengan bagaimana Taylor bisa  menyelam langsung ke inti musik dan menulis lagu yang luar biasa dari musik itu. Liriknya bercerita tentang pengalaman masa muda -khusunya cinta- yang dikemas dengan sangat indah.  “Cardigan” menggambarkan perasaan sedih dan rasa memiliki yang sangat kuat, tapi diakhiri dengan perasaan lega.  


2. The 1

Track pertama dari album Folklore ini dibuat paling terakhir. Saat itu, sebenarnya album ini sudah selesai digarap, tapi Taylor kembali membuka folder musik yang dikirim Aaron. Setelah beberapa jam, dia selesai menulis “the 1” dan “hoax”. Mereka sepakat untuk menambahkan dua lagu ini ke dalam “Folklore”. “The 1” sangat jelas ditulis bukan dari sudut pandang Taylor. Lagu ini ditulis dari perspektif seorang teman.  Dalam liriknya, ada emosi yang kuat dan sulit dikendalikan, juga sesuatu yang ironis. Ada semacam kesedihan yang tampak di permukaan dan yang tersembunyi di dalamnya. Aaron sangat menyukai cara Taylor menulis ini. 


3. Exile 

Taylor dan William Bowery-penyanyi dan penulis lagu- menulis lagu ini bersama dan mengirimnya  ke Aaron. “Exile” menggambarkan dialog antara sepasang kekasih. Mereka merekam suara Taylor, dia bernyayi bagiannya dan bagian lelakinya. Mereka juga berdiskusi banyak soal siapa yang akan jadi teman duet Taylor. Akhirnya, mereka memilih Justin Vernon, vokalis band Bon Iver dan teman dekat Aaron.

Aaron berkomentar kalau ini bukan seperti mereka mengundang guest star untuk berkolaborasi. Dia hanya bilang “kita sedang mengerjakan suatu project” dan Justin menyetujuinya. Aaron mengakui kalau Justin adalah musisi yang sangat berbakat dan sangat pas untuk lagu ini. Justin juga menulis beberapa bagian dari “Exile”.  Aaron menambahkan kalau dialog yang intens di lagu ini berkat Taylor dan Justin yang menambahkan emosi  kuat dan natural saat menyanyikannya. 


4. Epiphany 

Epiphany bercerita tentang kakek Taylor Swift yang semasa hidupnya adalah tentara. Tapi, menurut Aaron, sebagian lagu ini juga bercerita tentang perawat masa kini. Menurutnya, Epiphany menggambarkan dokter, perawat dan pekerja kesehatan dimana mereka tidak siap  untuk melihat seseorang meninggal. Bisa juga berarti hal-hal sulit yang akan dtemui dalam pekerjaan di ranah kesehatan  yang menguras emosi. 

Dulu, yang disebut pahlawan itu pasti tentara, tapi sekarang pekerja kesehatan juga pahlawan.  Menurut Aaron, itulah misi terselubung dari lagu ini. Dia menambahkan kalau lagunya juga sangat menenangkan dan nyaman untuk didengar.


5. Seven 

Ini adalah lagu kedua yang ditulis oleh Aaron dan Taylor. Lagu ini membawa kita untuk melihat kembali masa kecil dan perasaan-perasaan di masa itu, juga untuk menceritakan kembali kenangan dan mengabadikannya. “Seven” punya satu bait yang sangat penting: “And just like a folk song, our love will be passed on” atau “dan seperti lagu rakyat, cinta kita akan terus dilanjutkan”. Itulah tujuan album ini sebenarnya, yaitu untuk meneruskan dan mengabadikan cinta, masa kecil, serta kenangan.  


6. Mad Woman


Aaron menganggap “Mad Woman” adalah lagu yang paling menyayat hati di album “Folklore”.  Lagu ini punya sisi gelap, misalnya manipulasi, intimiasi, dan bahkan perundungan. Ini tentang orang-orang yang berusaha menyudutkan tokoh dalam lagu secara tidak adil. Menurut Aaron, lagu ini punya nada yang tajam dan sejenis dengan lagu rakyat bertema gotik.   


7. Hoax 

Hoax merupakan lagu favorit Aaron sepanjang dia menulis lagu-lagu di album ini. Menurutnya, lagu ini terasa paling emosional dan yang paling natural. Ada kesedihan di dalamnya, tapi lebih mengarah ke kesedihan yang penuh harapan. Ini tentang mengakui bahwa kamu menanggung beban pasangan atau orang yang kamu cintai, dan tetap bersamanya dalam suka duka. 


8. The Last Great American Dynasty

Aaron bercerita kalau lagu ini dibuat karena mereka ingin menulis sesuatu yang atraktif dan dengan tempo yang lebih cepat. Musiknya punya perpaduan antara instrumen gitar elektrik dan  elemen musik rakyat. Liriknya bercerita tentang Rebekah Harness, atau biasa dipanggil Betty. Dia menikah dengan pewaris Standard Oil dan mereka membeli rumah di Rhode Island yang letaknya tepat di tepi jurang. “The Last Great American Dinasty” mengangkat cerita tentang wanita ini dan pesta megah yang dia adakan. Dia punya reputasi yang buruk di masyarakat karena tidak bisa menyesuaikan diri dengan mereka. Beberapa tahun kemudian, Taylor sebenarnya membeli rumah itu. Tipe lagu naratif seperti ini, menurut Aaron sangat identik dengan lagu rakyat. 


Itulah 8 lagu Taylor Swift dalam album « Folkore » dan cerita dibalik proses pembuatannya. Secara umum, Folklore menggambarkan kenangan, perasaan atau kejadian di masa lalu yang  terus diceritakan kembali layaknya cerita rakyat. 

Comments

Popular Posts