Ceritaku - Mempersiapkan SBMPTN, Lolos di SNMPTN UNPAD
Haloo semuanya! berhubung akhir-akhir ini seleksi masuk perguruan tinggi negeri sedang ramai diperbincangkan, jadi kali ini aku akan menceritakan pengalaman saat mengejar SBMPTN dengan target jurusan paling banyak diminati tetapi malah diterima SNMPTN di tahun 2015, 3 tahun yang lalu, mungkin terdengar sedikit basi tetapi tak ada salahnya berbagi cerita lama bukan?
Sebenarnya cerita ini membahas lebih banyak proses-proses yang aku jalani dalam menghadapi seleksi perguruan tinggi negeri, walaupun sistem seleksi saat ini sudah berbeda tetapi aku yakin ini masih bisa diterapkan oleh kalian.
Dan sebenarnya cerita ini aku tulis sebagai testimoni saat aku menjadi anak bimbing Kak Riris. Kalau kalian belum kenal dia siapa, boleh dilihat di akun instagramnya @rizkydeats. Dia kakak bimbingku waktu itu dan senior sejurusanku sejak 3 tahun lalu. Setiap tahun, dia membuka seleksi untuk menjadi anak bimbingnya, kita akan dibimbing untuk menghadapi seleksi perguruan tinggi negeri khususnya SBMPTN dan Ujian Mandiri lainnya.
Tulisan ini ditulis seperti surat, jadi silahkan dipahami layaknya mendengarkan cerita dari seorang teman. Tanpa harus menunggu lama, selamat membaca!
-------------------------------------------------------------
Namaku Mita Aulia Hakim. Alumni SMAN 9 Bekasi. Alhamdulillah sekarang kuliah di UNPAD jurusan Sastra perancis. Disini aku mau cerita tentang pengalamanku selama jadi anak bimbing kak Riris sampai akhirnya diterima di ptn impian. Let’s check this out...
Aku tahu kak Riris dari jejaring sosial twitter. Saat itu sekitar bulan Januari aku lihat tweet kakak di akun @jurusanips tentang tips belajar sbmptn yang kakak tulis di tumblr. Lalu aku baca tulisan kakak dan beberapa tulisan yang lain tentang sbmptn. Tulisan kakak bagus banget dan saat itu juga aku langsung terpengaruh tulisan kakak dan sadar ternyata lolos sbmptn itu perlu perjuangan ekstra dan gak sembarangan orang bisa lolos seleksi itu, pikiranku tentang sbmptn juga jadi lebih terbuka setelah baca tulisan kakak. Dari situ aku nge-stalk twitter kakak ._. dan nemu foto “syarat jadi anak bimbing riris” kalo aku gak salah inget hehe, gara-gara itu aku jadi tahu apa itu anak bimbing. Setelah itu, sebenernya aku berminat buat jadi anak bimbing kakak tapi aku masih bingung dan labil.
Sampai akhirnya akun @jurusanips membuat grup line, aku gabung karena aku tahu kakak juga ikut grup itu.Setelah beberapa hari ada grup jurusanips dan berdiskusi tentang ini-itu, sekitar awal bulan Februari dengan basa-basi nanya jurusan HI aku memberanikan diri jadi anak bimbing kak Riris dan kakak bilang ada syaratnya yaitu kerjain minimal 100 soal sbmptn per mata pelajaran selama seminggu terus difoto dan kirim ke line kakak kalo aku bisa kakak mau ngebimbing aku. Saat itu aku mikir, kok banyak banget ya? Apa bisa? Apa aku ngundurin diri aja ya..loh. Terus aku mikir lagi, baru segini aja kok takut ya? Mentalku lemah banget sih, gimana mau berjuang sama ratusan ribu orang diluar sana yang pasti banyak yang lebih bisa dari aku?. Yasudah jadilah aku ngerjain apa yang ditugasin kak riris dengan mengatur jadwal setiap hari harus ada berapa soal sbmptn yang aku kerjain dan setelah ngerjain langsung aku foto dan kirim.
Setelah seminggu aku berhasil mengerjakan syarat yang kak riris kasih dan besoknya aku resmi jadi anak bimbing kak riris, setelah itu ada syarat juga selama jadi anak bimbing kak riris dan langsung dapet tugas pertama anak bimbing kak riris selama bulan Februari, salah satu tugas yang paling kuinget itu bangun tidur kerjakan min. 5 soal matdas dan sebelum tidur translate soal bahasa inggris tapi teksnya aja. Awalnya aku mikir tugasnya berat juga ya belum lagi ditambah tugas sekolah dan belajar buat ujian nasional, tapi ini semua juga buat kebaikan aku terlebih biar aku bisa lolos sbmptn yang tinggal beberapa bulan lagi. Jadi, aku ikutin dan kerjain apa yang kak riris bilang.
Setelah seminggu aku berhasil mengerjakan syarat yang kak riris kasih dan besoknya aku resmi jadi anak bimbing kak riris, setelah itu ada syarat juga selama jadi anak bimbing kak riris dan langsung dapet tugas pertama anak bimbing kak riris selama bulan Februari, salah satu tugas yang paling kuinget itu bangun tidur kerjakan min. 5 soal matdas dan sebelum tidur translate soal bahasa inggris tapi teksnya aja. Awalnya aku mikir tugasnya berat juga ya belum lagi ditambah tugas sekolah dan belajar buat ujian nasional, tapi ini semua juga buat kebaikan aku terlebih biar aku bisa lolos sbmptn yang tinggal beberapa bulan lagi. Jadi, aku ikutin dan kerjain apa yang kak riris bilang.
Awal bulan Maret, ternyata tugasnya berubah lagi dan menurutku ini diluar apa yang aku bayangin sebelumnya. Tugas dari kak riris emang gak bisa diprediksi ya hehe. Salah satu tugasnya adalah kerjain soal sbmptn per mata pelajaran setiap malam dan catat materi apa yang didapat dari soal itu, aku ngerjain tugas ini sambil buka google dan cari informasi sebanyak-banyaknya tentang materi di satu soal,aku rangkum lalu aku catat. Karena tugas ini, aku jadi sadar banyak banget materi yang belum pernah aku tahu dan membuatku ingin mengeksplorasi pengetahuan lebih jauh lagi. Di bulan Maret ini aku disibukkan dengan ujian sekolah dan beberapa ujian praktek belum lagi bimbel persiapan ujian nasional,ini membuatku harus mengatur waktu sebaik-baiknya, siang-sore belajar atau ngerjain tugas sekolah, malam atau dini hari belajar persiapan sbmptn dan di hari minggu diintensifkan buat belajar sbmptn. Disamping ngerjain soal sbmptn kak riris juga ngasih tugas ngerjain soal-soal un karena un tinggal hitungan minggu.
Memasuki bulan April semakin dekat semakin tegang.ditambah bulannya ujian nasional. Tentunya dengan tugas baru dari kak Riris, untuk bulan ini menurutku tugasnya gak terlalu berat. Kak riris bilang tulis materi yang kurang dikuasai dari setiap pelajaran, cari minimal 5 soal perhari dan kerjakan sebanyak 3 kali pengulangan. Sedikit demi sedikit jadi bisa karena terus diulang-ulang. Hari ujian nasional tiba,alhamdulillah lancar tanpa kunci jawaban. Setelah un karena udah gak sekolah lagi, jadi waktu ini aku manfaatkan sebaik-baiknya buat belajar sbmptn. Pokonya setelah un itu gak ada sama sekali waktu buat santai-santai atau sekedar nongkrong bareng temen, bener-bener difokusin buat sbmptn aja. Setelah un kegiatan kegiatan belajarku dimulai dari pagi biasanya aku kerjain tpa, siang aku les intensif sbmptn, sore-malam belajar lagi dan ngerjain tugas dari kak riris. Biasanya aku kerjain soal-soal dari buku yang dikasih tempat les buat referensi soal tambahan soalnya buku yang pertama aku beli udah kuisi semua.
Bulan Mei tugas-tugasnya semakin banyak dan belajarnya juga makin intens. Sebenarnya siklus belajarku masih sama seperti bulan kemarin, tapi bulan ini waktu tidurku semakin sedikit dan rasanya makin deg-degan, 1 bulan lebih lagi dan aku masih merasa banyak materi yang kurang kukuasai terutama matematika dasar... Dengan sisa waktu yang ada,aku pelajari,ulangi,pelajari,ulangi begitu seterusnya sampai mengerti. Waktu terasa cepat, tiba-tiba sudah tanggal 9 Mei aja, tau ada apa? Hari ini ada pengumuman SNMPTN yang paling dtunggu-tunggu 800 ribuan siswa kelas 12 SMA sederajat di seluruh Indonesia. Gimana enggak? SNMPTN ini merupakan seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur seleksi rapor dan semua orang mengharapkan lolos jalur ini. Singkat cerita, hari itu sekitar jam 16.45 aku pulang les, selesai mandi 15 menit kemudian lalu menggoreng telur karena sangat lapar (oke yg ini agak gak penting) dan selesai sekitar jam 17.15. Pengumuman SNMPTN jam 17.00 tapi belum kubuka websitenya karena kata teman-temanku servernya down dan yang paling utama karena gugup dan deg-degan setengah mati. Dalam hati aku berdoa Ya Allah berikanlah yang terbaik... Sebelumnya sempet gak yakin lolos karena kata temen-temenku penempatan urutan prioritas jurusanku salah...kata mereka. HPku rame oleh notifikasi whatsapp dan line banyak yang sudah liat hasilnya dan gak lolos. Aku? Belum buka juga. Sampai akhirnya sekitar jam 17.45 dan sudah mau maghrib aku memberanikan buka websitenya ditemani mamaku dan adikku. Aku ketik nomor nisnku dan tanggal lahir, aku dan mamaku membaca bismillah lalu tekan enter. Dan hasilnya...........................
Hijau! Ada kotak warna hijau dengan tulisan”Selamat,anda dinyatakan lolos SNMPTN 2015” tahu dimana? Universitas Padjadjaran jurusan Sastra Perancis! Yeay! Seneng? Banget. Bangga? Pasti. Mamaku sampe nangis dan meluk aku, aku jadi terharu. Baru kali ini aku lihat mamaku nangis bahagia kayak gini. Akhirnya doaku terkabul,doa yang selalu kupanjatkan di setiap doa, di setiap waktu yang baik untuk berdoa dan sering di sepertiga malam terakhir, dan berkat doa mama yang tak tertolak. Aku sangat senang dan sangat bersyukur atas nikmat yang Allah berikan ini. Akhirnya satu mimpiku menjadi nyata. Mimpi yang terkadang direndahkan orang lain. Aku masih tidak menyangka menjadi salah satu orang yang beruntung.
Setelah itu, aku langsung kasih tahu kak riris kalo aku lolos SNMPTN dan kak riris bilang selamaaat, gak nyangka aku bisa lolos di jurusan yang sama kayak kakak. Walaupun aku gak ikut sbmptn setelah perjuanganku belajar sbmptn selama kurang lebih 4 bulan aku gak merasa ini hal yang sia-sia,justru aku mendapat banyak hikmah dibaliknya. Salah satunya adalah tidak menjadi seorang pengeluh. Dengan tugas-tugas yang kakak kasih, sebagian orang mungkin akan langsung berkata “kok banyak banget sih” “kok ribet sih” dan sederet keluhan-keluhan lainnya, tapi disinilah aku tahu kakak gak mau ngebimbing sembarangan orang makanya kakak bikin syarat dan seleksi. Hanya orang-orang terpilih saja yang kuat karena mereka niat. Dengan harapan, hasilnya menjadi seseorang yang tidak gampang mengeluh.
Terima kasih kak riris udah mau ngebimbing aku selama ini, semoga kebaikan kakak dibalas berkali-kali lipat oleh Allah swt. Aamiin
Merci beaucoup~
Ya, inilah akhir dari surat yang kubuat sebagai testimoni anak bimbing Kak Riris. Singkatnya, aku juga mengalami proses yang tidak mudah untuk bisa kuliah di PTN, tetapi keberuntungan, usaha dan doa membawaku pada tahap ini. Walaupun aku tak sempat merasakan bagaimana medan perang SBMPTN yang sebenarnya, tetapi aku merasakan proses yang melelahkan dan membuatku belajar banyak hal. Aku tak menganggap usahaku belajar untuk SBMPTN adalah hal yang sia-sia walaupun aku sudah diterima di SNMPTN. Semua hal yang terjadi pasti ada hikmah yang bisa kita ambil,bukan? Dan kalau dipikir-pikir, proses-proses itu justru berpengaruh pada kehidupanku saat sudah menjadi mahasiswa, aku terapkan proses belajar itu saat aku menimba ilmu di jurusanku yang sekarang.
Terima kasih sudah membaca, semoga tulisan ini bermanfaat. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya :)
Comments
Post a Comment